Assalamu'alaikum Moeslemates. Di artikel kali ini saya akan membahas tentang amalan-amalan utama yang dikerjakan pada malam Lailatul Qadr. Terutama untuk yang ikhwan nih, yang puasanya bisa pol dan tidak ada halangan untuk tidak beribadah. Yuk mari sama-sama saling mengingatkan dalam kebaikan. Dan semoga kita mampu memaknai malam-malam terakhir Ramadhan yang hanya lewat sebentar saja.
Yang pertama adalah melakukan itikaf. Terutama untuk para bapak, suami dan yang masih bujangan juga perlu nih menghabiskan malam-malam terakhir Ramadhan untuk beritikaf di masjid. Banyak kemuliaan-kemuliaan yang bisa diraih saat menjelang malam Lailatul Qadr. Selain bisa menambah ilmu agama, kita juga bisa menambah sahabat shalih dan shalihah yang bisa mengingatkan kita untuk terus beristiqomah di jalan Allah. Tapi ingat ya Moeslemates, bagi muslimah tidak diwajibkan untuk beritikaf jika dirasa mengundang fitnah dan tidak mendapat izin dari suami atau wali. Tetap yang diutamakan adalah beribadah di rumah bagi muslimah.
Di malam Lailatul Qadr ini, dianjurkan untuk banyak mengharap ampun kepada Allah dengan bacaan doa "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni". Doa tersebut mengandung arti seorang hamba yang tunduk kepada Allah dan pernyataan bahwa hamba tersebut tidak bisa luput dari dosa. Namun bukan berarti memohon ampunan seperti ini hanya terbatas pada bulan Ramadhan saja ya Moeslemates.
Masih banyak di antara kita yang bingung bahkan kurang paham tentang bagaimana menghabiskan waktu dengan menghidupkan malam Lailatul Qadr. Maksud dari menghidupkan malam-malam terakhir ini adalah memayoritaskan malam-malam kita untuk beribadah kepada Allah. Lebih sedikit tidur dan lebih banyak beribadah. Misalnya, yang tadinya kita tidur tengah malam diganti jadi tidur setelah menunaikan ibadah tarawih dan witir. Setelah itu bangun lagi di sepertiga malam untuk tahajjud maupun beritikaf di masjid.
Sebagaimana yang dinukil oleh Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas disebutkan:
“Menghidupkan lailatul qadar bisa dengan melaksanakan shalat Isya berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Shubuh secara berjama’ah.”
Dikatakan oleh Imam Malik dalam Al-Muwatha’, Ibnul Musayyib menyatakan:
“Siapa yang menghadiri shalat berjama’ah pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut.”
Semua perkataan di atas diambil dari Lathaif Al-Ma’arif, Hal. 329. (Rumaysho).
Nah, sekarang kita bisa menyimpulkan bahwa cara untuk menghidupkan malam-malam terakhir Ramadhan bisa diraih dengan memperbanyak dzikir (mengingat Allah), berdoa, shalat malam dan membaca Al-Qur'an maupun menambah hafalan. Insya Allah, segala ibadah yang diniatkan lilaahi ta'ala akan membuahkan pahala besar yang menjadi bekal kita untuk di akhirat kelak.
Like our facebook page if you like this article!
no comments